Oleh Abdul Al-Hafizh Masih seperti biasa di kost-kostan H. Umar, sudah menjadi kebiasaan ketika hari libur kalau ruang tamu menjadi tempat nongkrong paling asik. Mengapa jadi di ruang tamu? semua itu karena hanya di sanalah terdapat televisi yang merupakan sarana hiburan murah meriah untuk anak kost. Berhubung anak-anak kost H. Umar banyak yang pulang kampung, sehingga yang memonopoli tv di ruang tamu kali ini adalah Ihsan, sedangkan Abdul lebih tertarik untuk browsing dinetbook kesayangannya. *** Dul, enak bener ya jadi artis kayak di tv itu. Banyak punya fans dan jadi idola di mana-mana, coba gue bisa kayak gitu. Ko elo mau-maunya sih pengen jadi idola? kalo gue mah ogah banget. Kenapa jadi ogah dul? kan enak tuh banyak punya fans, disenengin ama orang banyak. Emang sih disenengin ama orang banyak, tapi kan elo tau gimana hidupnya seorang idola, sama sekali ngga punya privasi bro. Masa gara-gara kayak gitu aja elo ogah jadi idola, kan masih banyak enaknya. Lihat aja tuh mereka, pada seneng-seneng aja tuh. Itu kan kalo di depan kamera, di belakang kamera siapa yang tau. Selain itu udah banyak mas bro fakta kalo kehidupan idola itu ngga seenak yang dibayangin sama orang-orang. Dan asal elo tau, sebenarnya menjadi seorang idola itu hal yang menyedihkan lo! Ko menyedihkan sih? emangnya kenapa? Ya menyedihkan, kalo aja mereka tau tentang ancaman Rasulullah shallallahu’alaihi wassalam bagi para idola, pasti deh mereka akan berpikir ribuan kali untuk jadi idola. Emang ada haditsnya? Ada ko haditsnya, biar elo percaya elo aja deh yang baca haditsnya. (Sembari menyerahkan netbooknya ke tangan Ihsan) Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Barangsiapa mempelopori sebuah kebiasaan yang baik di dalam Islam, maka ia akan mendapatkan pahalanya, dan (pahala lain serupa dengan) pahala semua orang yang ikut mengamalkannya sesudahnya, dengan tanpa mengurangi pahala bagian mereka sedikitpun. Dan (sebaliknya) barangsiapa mempelopori sebuah kebiasaan buruk di dalam Islam, maka ia akan menanggung dosanya dan (dosa lain setara dengan) dosa orang-orang yang ikut mengamalkannya sesudahnya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun” (HR. Muslim). Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam : “Barangsiapa mengajak kepada sebuah petunjuk (hidayah), maka ia dapat pahala yang setara dengan pahala semua orang yang mengikuti petunjuk itu, dengan tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan (sebaliknya) barangsiapa mengajak kepada suatu kesesatan, maka ia akan menanggung dosa yang serupa dengan dosa setiap orang yang mengikuti kesesatan itu, dengan tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun” (HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu anha.) Nah sudah tahukan elo kalo jadi idola itu ngga gampang, soalnya kalo tuh idola keblinger dan fansnya juga pada ngikutin maka tuh idola bakalan nanggung dosa dari fansnya. Apa ngga mengerikan tuh? Ternyata jadi idola emang ngga selamanya enak ya, udah ngga punya privasi ternyata juga mesti hati-hati dalam bersikap ya. Ya begitulah, makanya mikir-mikir dulu deh kalo elo mau jadi idola. Jangan keburu nafsu gara-gara ngeliat hidup mereka yang serba wah. *** Kamera menjauh dari lokasi, dan episode ini pun berakhir. Insya Allah kita berjumpa dilain kesempatan. Tetap optimis ya…!!! Abdul Al Hafizh Mau Jadi Idola? Coba pikir lagi deh! http://www.eramuslim.com/oase-iman/abdul-al-hafizh-mau-jadi-idola-coba-pikir-lagi-deh.htm