Jika Nafsu telah terbelenggu dan dikuasai oleh Setan, maka iman yang
telah kita pupuk sekian puluh tahun akan lenyap juga dalam waktu yang
amat singkat. Betapa sering hubungan rumah tangga retak dan hancur
karena tidak terkontrolnya dan terjaganya interaksi dengan lawan jenis.
Maka berhati-hatilah jangan sampai kisah dibawah ini terjadi dalam
keluarga kita.
Sebut saja namanya Shidiq seorang pemuda saleh,
Sidiq menikah dengan seorang wanita solehah, Anisah. Mereka berdua
berasal dari keluarga agamis, terpandang dan mulia. Kedua belah pihak
merasa sangat berbahagia dan bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
karena telah dikaruniai pasangan yang sesuai dan cocok dengan hati.
Hari-hari yang mereka jalani penuh dengan keceriaan dan kemesraan.
Sidiq kesehariannya bekerja diluar rumah. Ia berangkat pada pagi hari
dan pulang pada sore hari. Anisah tinggal dirumah sendirian. Untuk
menghibur hati sang istri dan teman dikala kesepian Sidiq membelikan
Anisah komputer. Komputer tersebut diletakkan didalam kamar dan
disambungkan padanya internet. Awalnya Anisah tidak tahu apa-apa tentang
komputer. Sidiqlah yang mengajarkan cara penggunaan komputer. Hingga
pada akhirnya Anisah sudah biasa menggunakan komputer sendiri dengan
baik.
Sehabis menyelesaikan pekerjaan rumah, Anisah
memanfaatkan waktunya didepan komputer, mengakses berita dan mengikuti
perkembangan dunia Islam. Waktu pun terus berjalan dan kehidupan mereka
tetap harmonis dan tentram. Sehingga sampai pada suatu hari, Anisah
masuk ruang chating dan disanalah ia mulai berkenalan dengan banyak
orang. Awalnya hanya tanya jawab tentang nama, tempat tinggal, sehingga
karena sudah keasyikan pembicaraan menjadi panjang dan lebar. Telah
banyak teman dan kenalan Anisah di ruang chating. Dan setiap hari
sehabis pekerjaan rumah, Anisah lebih banyak menghabiskan waktunya untuk
chating.
Hingga pada suatu ketika, Anisah berkenalan dengan
seorang pemuda di ruang chating, namanya Fatih. Chating mereka lakukan
dengan menggunakan kamera. Sehingga diantara mereka saling melihat.
Awalnya pembicaran mereka hanya berkisar tanya nama, tempat tinggal dan
lainnya. Namun chating ini terus berlangsung setiap hari. Sehingga
timbullah rasa suka dihati Fatih pada Anisah. Ia mulai bermanis kata dan
merayu. Fatih mulai berkata-kata yang membuat tersentuh hati Anisah.
Setan pun tak tinggal diam. Membisikkan kedalam hati Anisah hal-hal yang
tidak baik. Anisah berusaha untuk menolak dan melawannya. Namun karena
mereka chating setiap hari, dengan saling melihat, akhirnya sedikit demi
sedikit timbullah dihati Anisah perasaan suka pada Fatih. Sebenarnya
Fatih menyukai Anisah hanya karena kecantikan wajahnya saja, rasa suka
yang berlandaskan pada hasrat nafsu. Dan akhirnya Anisah juga terpedaya
dengan kata-kata dan ketampanan Fatih yang menjadi teman chatingnya
setiap hari tersebut.
Chating itupun terus berlangsung. Dan
Sidiq tidak menaruh curiga pada Anisah. Karena ia sangat percaya pada
Anisah. Dan Anisah pun sangat pandai menyimpan rahasia. Namun sesuatu
yang busuk bagaimanapun pintar menyimpan akan ketahuan juga baunya.
Akhirnya Sidiq mulai curiga dengan gelagat Anisah, sehingga setelah ia
selidiki akhirnya ia mengetahui bahwa Anisah telah menjalin hubungan
gelap dengan seorang pemuda di ruang chating. Sidiq sangat marah dan
akhirnya ia menjual komputer tersebut. Dan memperingatkan Anisah untuk
segera bertobat pada Allah Subhanahu wa Ta'ala. dan meninggalkan pemuda
tersebut. Anisah pun mengakui kesalahannya.
Namun, karena hati
telah diberikan pada syetan dan hawa nafsu selama ini, Anisah merasa
masih sulit menghilangkan bayangan Fatih dari pikirannya. Hatinya telah
terpaut pada Fatih. Sehingga tanpa diketahui oleh Sidiq, Anisah
menghubungi Fatih lewat telpon. Ia menceritakan apa yang terjadi dengan
dirinya pada Fatih dan tentang perasaannya pada Fatih. Rupanya Fatih
telah berhasil menjaring mangsanya. Iapun memanfaatkan kesempatan
tersebut, ia mulai merayu dan menggombal. Ia berkata,
"Kalau
kamu menyukai dan mencintai saya, tinggalkanlah suamimu! Minta cerailah
darinya! Saya akan datang untuk melamarmu dan kamu akan hidup tentram
dan bahagia dengan saya."
Anisah yang telah goyah dan lemah
imannya ini mulai terpedaya dengan bujuk rayu dan janji-janji Fatih. Ia
telah dipengaruhi oleh syetan dan nafsu, ia lebih memilih Fatih dari
pada suaminya. Anisah tidak sadar bahwa syetan dan nafsu sedang
menipunya dan ingin menghancurkan dirinya dan kehidupan rumah tangganya.
Akhirnya, Anisah minta cerai pada Sidiq. Dan terjadilah perceraian yang
tidak diharapkan tersebut. Anisah pulang kerumah orang tuanya.
Keluarganya sangat menyesalkan perceraian tersebut. Dan mulailah Anisah
berhubungan dengan Fatih. Fatih sering datang kerumah Anisah dan
terkadang mengajaknya keluar rumah, dengan mobil mewah yang dimiliki
Fatih.
Hari dan minggu terus berganti, namun Fatih belum juga
melamar Anisah. Mereka masih menjalani pacaran. Sampai pada suatu malam,
Fatih mengajak Anisah menginap di sebuah hotel dan pada malam itu
terjadilah perselingkuhan, terjadilah hubungan yang diharamkan oleh
Allah Subhanahu wa Ta'ala, mereka berzina. Mereka telah dikuasai oleh
hasrat nafsu dan syetan.
Hari dan bulan terus berganti, tapi
Fatih belum juga datang untuk melamar Anisah. Anisah sangat gelisah dan
tidak bisa tenang, ia selalu diberi janji yang tak pasti. Dan sampai
pada suatu hari Fatih berkata pada Anisah,
" Wahai wanita yang
hina, apakah engkau mengira aku akan menikah dengan wanita seperti
dirimu, tidak akan pernah! Aku tidak akan mau menikah dengan wanita
murahan seperti dirimu. Engkau tidak lagi berharga, engkau adalah wanita
kotor dan hina, engkau tidak layak menikah dengan pemuda terpandang
seperti diriku. Aku yakin, kalau sekali sudah berkhianat, kelak engkau
berkhianat lagi. Kalaupun engkau kunikahi, kelak bila engkau bertemu
pemuda yang lebih ganteng dan lebih kaya dariku pasti engkau akan
meninggalkan diriku, sebagaimana engkau telah meninggalkan suami mu yang
baik-baik itu. Dan aku tidak mau hal itu terjadi pada diriku, sekarang
pergi engkau dari sisiku! Jangan temui aku lagi, aku tidak mau lagi
melihat mukamu, aku sudah muak dengan dirimu."
Anisah pun
berlalu pergi dengan membawa luka mendalam di hatinya. Hidupnya telah
hancur. Masa depannya telah gelap. Ia telah salah selama ini menilai. Ia
telah tertipu dan terpedaya. Penyesalan tidak ada lagi gunanya. Kembali
pada suami yang pertama, tak akan mungkin suaminya mau menerima dengan
keadaan dirinya saat ini, kembali pada keluarganya, ia merasa malu, ia
tidak tahu harus melangkah kemana dan mengadu pada siapa. Hanya kepada
Allah Swt. Mengadukan segala kelukaan dan kesalahan yang dilakukan
selama ini. Anisah telah menyadari kekeliruannya dan sangat menyesal
atas apa yang telah ia lakukan., yah....rumput tetangga kadang terlihat
lebih hijau dari rerumputan kita karena bisa jadi kita tidak merawatnya.
Sahabat, betapa pintu-pintu masuk Perzinaan dan Perselingkuhan saat ini
sangat dengan mudah kita dapatkan, mulai dari senda gurau dengan lawan
jenis lewat chating, berduaan dengan lawan jenis ditempat-tempat yang
aman dari penglihatan orang, di privat room warnet, di ruang kantor,
karaoke room, mini movie room, di tempat wisata, di hotel dan Villa,
hingga di rumah kita sendiri. Ditambah lagi banyaknya event-event yang
membuat kita terpompa nafsu syahwat kita, juga tontonan-tontonan dan
bacaan-bacaan yang mengexploitasi pornografi sangat mudah didapatkan dan
mudah diakses oleh siapapun.
Maka Allah sangat melarang
mendekati pintu-pintu masuk perzinaan itu apalagi sampai memasukinya,
"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji dan seburu-buruknya jalan (hidup yang ditempuh)."
(al-Israa': 32),
Bukan hanya itu, Berhati-hatilah dengan
perbuatan zina karena ternyata zina adalah hutang, coba kita cermati
baik-baik nasehat dari Imam Syafi'i berikut ini
Imam Syafi`i
yang mengatakan, "BERHATI-HATILAH DENGAN ZINA, SEBAB ZINA ADALAH HUTANG.
BARANGSIAPA YANG BERZINA MAKA TUNGGULAH PEREMPUAN-PEREMPUANNYA (IBU,
SAUDARA, ISTRI, ANAK, DLL) AKAN DIZINAHI WALAUPUN LEWAT LUBANG DINDING
RUMAHNYA."
Rasulullah SAW telah bersabda: menceritakan pengalamannya saat diisra`kan:
"Pada malam aku diisra`kan, aku dibawa pergi melihat sekumpulan manusia
yang sangat banyak jumlahnya, terdiri dari kaum wanita, ada yang
digantungkan pada payudaranya dan ada pula yang digantungkan pada kedua
kakinya dalam keadaan terjungkir. Mereka mengeluarkan suara jeritan dan
rintihan kesakitannnya. Aku bertanya: 'Hai Jibril, siapakah mereka?'
Jibril menjawab:'Mereka adalah wanita-wanita yang suka berzina, tega
membunuh anak-anak mereka dan menyerahkan diri mereka kepada selain
suami mereka."
RAMADHAN TELAH DEKAT, ALLAH SWT BUKA PINTU
TOBAT, JANGAN SAMPAI TELAT, KITAB ALLAH PEGANG ERAT, NISCAYA KITA TAK
AKAN TERSESAT, DAN SELAMAT DARI TIPUAN YANG DAHSYAT
Ust.Aly
http://www.rumah-yatim-indonesia.org/