Edit ByKangdansen

Buka

Adsensecamp

Pemimpin Soleh

Selasa, 12 Agustus 2003
Pemimpin yang Saleh
Oleh : Amir Faishol Fath

Khalifah Umar bin Abdul Aziz dari Dinasti Umayah merupakan contoh pemimpin yang
saleh. Dikisahkan, pada hari pertama menjadi khalifah, ia berpidato, ''Saya
bukan lebih baik dari kalian, melainkan sayalah yang paling berat membawa
beban.''

Kepemimpinan adalah tanggung jawab yang sangat berat. Tidak hanya di dunia,
tapi juga di akhirat. Fatimah, istri Umar bin Abdul Aziz, selalu melihat
suaminya menangis di masjidnya. Padahal, negara yang dipimpinnya telah
benar-benar makmur. Semua rakyat merasa dipenuhi hak-haknya.

Ketika Fatimah menanyakan soal tangis suaminya itu, Khalifah Umar pun
mengatakan, ''Saya lagi merenungi nasib rakyat, takut masih ada di antara
mereka yang lapar, yang sakit tanpa pengobatan, yang tidak mempunyai pakaian,
yang didzalimi, yang terasing, yang tua bangka tanpa ada bantuan, yang miskin
dan mempunyai banyak keluarga, dan lain sebagainya di belahan negeri ini. Saya
tahu di hari kiamat nanti akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka.

Saya takut kalau saya tidak mempunyai alasan yang benar. Karenanya saya
menangis.'' Umar bin Dur meriwayatkan, suatu hari ia melihat Khalifah Umar bin
Abdul Aziz sedang bersedih dan ia pun bertanya penyebabnya. Khalifah Umar
menjawab, ''Siapa saja yang berada pada posisi seperti saya pasti akan
bersedih. Bayangkan, saya selalu memikirkan bagaimana menyampaikan setiap hak
kepada masing-masing rakyat, baik ia minta ataupun tidak.''

Setiap malam, seperti diriwayatkan Atha', Khalifah Umar mengumpulkan para
ulama, duduk bersama-sama, merenung tentang kematian dan hari kiamat. Lalu
mereka sama-sama menangis seakan menangisi seseorang yang baru saja meninggal
dunia.

Rasa takut akan siksaan Allah di hari kiamat benar-benar terhunjam dalam diri
Umar. Dari sinilah kemudian terpancar perilaku kepemimpinannya yang sungguh
menyebarkan kesejahteraan bagi semua rakyatnya. Bila Umar berkhutbah di hari
Jumat, ia pun selalu mengingatkan kepada jamaah, ''Wahai manusia, perbaikilah
apa yang tidak tampak dari perilakumu niscaya yang tampak akan baik dan
berbuatlah untuk akhiratmu niscaya duniamu akan cukup.''

Wahib bin Al-Ward menceritakan, ketika sekelompok kerabat Umar datang dan minta
tambahan harta, sang khalifah hanya menjawab, ''Saya takut akan siksaan Allah
yang pedih bila saya berbuat maksiat.'' Dalam riwayat As-Suythi disebutkan,
hanya dua tahun lima bulan Umar memimpin, tapi rakyat di seluruh negeri
benar-benar menikmati buah keadilan yang ditegakkannya.

Juga disebutkan, sebelum menjabat Umar mempunyai empat puluh ribu dinar. Ketika
wafat, ia hanya mempunyai empat ratus dinar. Amru bin Muhajir bercerita, Umar
tidak pernah memakai hak milik negara untuk kepentingan pribadi. Hasan
Al-Qashab menyebutkan, kesalehan Umar sebagai pemimpin ternyata telah
memancarkan rahmat tidak hanya kepada rakyat melainkan juga kepada binatang.

Diriwayatkan, selama kemimpinan Umar, serigala dan kambing hidup berdampingan
dalam satu padang gembala. Ketika ditanya bagaimana mungkin serigala itu tidak
menyerang kambing, sang pengembala menjawab, ''Bila kepala baik, maka seluruh
badan akan baik.'' 

semoga bermanfaat..

Comments
0 Comments

Leave reply

Saling berbagi itu indah, tapi jangan sampai melampaui batas.

Daftar Isi

barisan iklan

syahadat



Tausiyah



Mario Teguh

Music islamic


MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com
Back to Top