Edit ByKangdansen

Buka

Adsensecamp

Nikmat Allah

Sesungguhnya kekuasaan Allah SWT. begitu luas dan tak terbatas. Dia yang menciptakan segalanya, mengatur semuanya dan menjaga serta memelihara seluruhnya. Baik dari bumi, langit dan apapun yang ada di alam semesta ini. Pada hakikatnya, semua keperluan manusia itu diurus oleh Allah SWT.. Hanya saja manusia sering keliru dalam pilihannya yang akibatnya dirinya menjauh dari pemeliharaan Allah serta tidak pernah merasa puas akan pemenuhan kebutuhan kita dariNya. Sahabatku yang insya Allah setiap langkahnya diridhoi oleh Allah SWT.. Apabila hidup diurusi oleh Allah SWT. semua permasalahn akan ada jalan keluarnya, kebutuhan kita tercukupi dan tidak akan pernah merasa kekurangan serta tidak pula berlebihan. Karena sesungguhnya Allah Maha Kuasa dan Maha Mengatur segala urusan kita di dunia ini. Sahabat mari kita tafakuri perjalanan hidup kita dimasa lalu. Dimulai dari kita masih berada di rahim seorang ibu. Apakah saat kita berada didalam rahim ibu kita, kita sudah mendapatkan rezeki? Rezeki kita telah telah ditetapkan oleh Allah melalui ibu kita. Sehingga kemudian jadilah tulang, daging, tangan, kuku, kulit dan lain sebagainya sehingga sempurna dan lengkaplah tubuh kita. Mari kita renungkan kembali, saat kita terlahir menjadi seorang bayi lucu, apakah kita memiliki tenaga, punya ilmu dan mempunyai pengalaman hidup? Jawabannya adalah tidak atau lebih tepatnya belum. Tapi apakah seorang bayi telah memiliki rezeki? Jawabannya punya. Allah memberikan rezeki kepada seorang bayi berupa air susu ibu (ASI), sehingga ia dapat tumbuh dan sehat. Dan yang lebih hebatnya lagi saat ibu kita tidak bisa mengeluarkan asi, karena akibat sebuah penyakit atau apapun, Allah masih memberikan rezekinya yaitu berupa susu sapi. Begitu berlimpahnya Allah telah memberikan kita rezeki. Kita lanjut lagi mentafakuri hidup kita. Sekarang renungkanlah hidup kita pada hari ini, makanan kita pada hari ini itu pun rezeki yang Allah berikan kepada kita. Bayangkan berapa langkah kita untuk menuju kepada makanan itu, dan berapa puluh ribu langkah makanan itu menghampiri kita? Nasi datangnya dari sebelah barat, lauk pauknya dari sebelah timur, bumbu-bumbunya dari sebelah utara dan sayur-sayurannya dari sebelah selatan. Bayangkan setiap harinya makanan yang kita makan harus menempuh jarak yang begitu jauh sekali, bukan hanya pagi ini kita makan tapi sudah bertahun atau bahkan berpuluh-puluh tahun makanan yang kita makanan harus melakukan perjalanan yang sangat jauh hingga akhirnya sampai ke meja makan kita. Didalam surah Hud Allah berfirman, "Dan tidak ada suatu binatang melata (makhluk Allah yang bernyawa) pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rizkinya."(QS.Hud(11):6) jadi sahabat kita tidak diperintahkan untuk mencari rezeki, karena kata "mencari" itu antara ada dan tiada. Melainkan kita diperintahkan untuk menjemput rezeki. Mengapa "menjemput"? Karena kalau mencari tadi sudah dijelaskan, antara ada dan tiada, sedangkan kalau menjemput itu pasti ada namun kita belum tentu bertemu saat itu juga. Kalau belum paham begini maksudnya. Ada seorang ibu yang ingin menjemput anaknya di Jakarta, sedangkan anaknya ada di Bogor. Anaknya ada, namun saat itu belum bisa bertemu. Begitu pun dengan rezeki kita. Boleh jadi kita menjemput rezeki kita, namun ditempat yang tidak semestinya, sehingga kita tidak bertemu dengan rezeki itu. Seperti seseorang yang mencari rezekinya ditempat yang haram, ia tidak akan menemukannya. Walaupun ketemu itu hanya bersifat semu dan tidak akan memberikan manfaat baginya. Jadi jangan heran jika kita melihat banyak yang terjerumus kedalam penjara karena dia menjemputnya ketempat yang salah. Begitulah Allah telah menjamin rezeki hambaNya yang ada di seluruh alam semesta. Bahkan cicak yang menempel di dinding saja Allah telah memberikan rezeki yaitu berupa nyamuk. Bayangkan seekor cicak yang menempel di dinding makanannya adalah nyamuk yang bisa terbang. Kelihatannya tidak adil, tapi apakah cicak tidak terpenuhi rezekinya? Sungguh indah sekali jika hidup kita diurus oleh Allah SWT. semuanya akan terpenuhi, tidak kurang dan tidak juga berlebih, semuanya PAS. Semoga dengan terpenuhnya urusan kita oleh Allah, kita bisa menjadi manusia yang pintar dalam berterima kasih dan pintar dalam bersyukur. Allahumma Amiin... Wallahualam bishawab!!! Redaksi : Ibni Abrar Referensi : Buku Jurus 5 US, Agar Hidup Allah Yang Ngurus.

Comments
0 Comments

Leave reply

Saling berbagi itu indah, tapi jangan sampai melampaui batas.

Daftar Isi

barisan iklan

syahadat



Tausiyah



Mario Teguh

Music islamic


MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com
Back to Top