Meski kekejaman bangsa Yahudi terhadap bangsa Palestina tidak terkira, namun tidak banyak orang yang menyadarinya atau mengingatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Di bawah adalah kartun-kartun yang lucu
tentang itu. Meski membuat kita tersenyum, mungkin bisa menyadarkan
kepada kita apa yang tengah terjadi di sana.
Ini adalah sindiran tentang indoktrinasi
yang ditanamkan oleh pihak Yahudi dan antek-anteknya terhadap para siswa
sekolah di AS dan Eropa agar mereka sadar bahwa bangsa Yahudi adalah
“korban” kekejaman monster seperti mereka.
“Apa yang dipelajari Joni di sekolah
hari ini dan kemarin dan besok?” Buku-buku tentang Holocaust seperti
“Diary of Anne Frank” dan sebagainya.
Oleh karena itu meski sekarang tentara
Israel membantai rakyat Palestina, yang tertanam di memori rakyat AS dan
Eropa adalah bangsa Yahudi itu adalah korban. Bukan teroris. Sementara
bangsa Palestina/Arab yang dibantai justru mereka anggap teroris.
Coba lihat kekejian tentara Israel:
Hollywood dikuasai Yahudi. Paramount,
Warner Bros, Walt Disney, dan sebagainya dipimpin oleh orang Yahudi. Tak
heran jika homosexual, sex, pornografi dan kekerasan dipromosikan lewat
film-film Hollywood. Kita bisa melihat adegan ciuman bahkan di film
“anak-anak” seperti Donald Duck atau Tom and Jerry.
Orang Yahudi selalu digambarkan sebagai
orang baik. Sementara orang-orang Arab digambarkan sebagai teroris.
Lihat film “True Lies” yang dibintangi oleh actor Yahudi Arnold
Schwarzenegger atau film-film Chuck Norris.
Di Kartun di atas digambarkan seorang
anak yang ingin menyewa Video tentang pembantaian rakyat Palestina yang
dijawab tidak ada oleh penjaganya. Tidak ada film-film tentang
pembantaian rakyat Palestina di Hollywood.
Dengan menguasai media masa dunia
seperti CNN, New York Times, Time, dan sebagainya, Yahudi bisa
menciptakan image bahwa bangsa Yahudi adalah bangsa yang damai.
Sementara bangsa Palestina penuh dengan kekerasan/biadab.
Holocaust terbukti senjata ideology terhebat sehingga Israel dianggap
sebagai “Negara Korban” dan kebal dari segala kritik meski mereka
memiliki bom nuklir dan sering melakukan pembantaian.
Kampanye presiden AS didanai oleh para konglomerat Yahudi seperti
keluarga Rostchilds dan Rockefeller yang menguasai minyak dan sektor
keuangan. Imagenya pun dibentuk oleh media massa Yahudi. Tak heran jika
para presiden AS akhirnya lebih berbakti kepada Lobby Yahudi ketimbang
rakyat Amerika Serikat.
Di AS dan Eropa membantah Holocaust adalah tindak kriminal yang bisa
dituntut hukuman penjara. Sebaliknya menghina-hina Islam seperti membuat
kartun, film, dan sebagainya adalah kebebasan berpendapat yang
dilindungi…
Apa yang dipelajari orang-orang Yahudi
seperti Ariel Sharon dari Holocaust? Mereka justru meniru perilaku
orang-orang NAZI yang menindas mereka. Mereka mempermalukan dan
membantai rakyat Palestina.
How deeply Jewish is Hollywood? When the
studio chiefs took out a full-page ad in the Los Angeles Times a few
weeks ago to demand that the Screen Actors Guild settle its contract,
the open letter was signed by: News Corp. President Peter Chernin
(Jewish), Paramount Pictures Chairman Brad Grey (Jewish), Walt Disney
Co. Chief Executive Robert Iger (Jewish), Sony Pictures Chairman Michael
Lynton (surprise, Dutch Jew), Warner Bros. Chairman Barry Meyer
(Jewish), CBS Corp. Chief Executive Leslie Moonves (so Jewish his great
uncle was the first prime minister of Israel), MGM Chairman Harry Sloan
(Jewish) and NBC Universal Chief Executive Jeff Zucker (mega-Jewish). If
either of the Weinstein brothers had signed, this group would have not
only the power to shut down all film production but to form a minyan
with enough Fiji water on hand to fill a mikvah.