Sejatinya tidur mengembalikan vitalitas tubuh, merelaksasikan otot-otot
dan memperbaharui sel-sel yang rusak. Peryataan tersebut bukan tak
beralasan, seperti yang dipaparkan dalam surat An-Naba’, “Dan Kami
jadikan tidurmu sebagal pelepas lelah bagimu.” Dengan kata lain tidur
merupakan kebutuhan yang tidak bisa tidak. Banyak hikmah dapat diambil
dari tidur. Seperti kisah Ashabul Kahfi, Allah menidurkan ketiga pemuda
itu selama 390 tahun. Sungguh waktu yang tidak sebentar. Perkara
tersebut dijelaskan dalam Al-Qur’an, “Hakikat waktu berada dalam genggaman Allah, tidur dalam rangka mewujudkan pengabdian pada Allah, tidur dengan cara yang benar.” (Al Kahfi:18)
Oleh
sebab itu, hindarkan tidur mubazir alias sia-sia. Akan tetapi
kecendrungan hasrat manusia untuk tidur lagi dan lagi sulit diredam.
Banyak yang salah salah kaprah dengan tidur sebagai istrihat. Hendaknya
tidur yang notabene dapat melupakan beban masalah sesaat itu berkualitas
lagi diridhoi-Nya. Rasulullah saw pernah mengajarkan bagaimana tidur
yang berkualitas. Tidur berkualitas mengacu pada pola hidup sehat nan
islami.
Bagaimana
tidur sehat ala Rasulullah? Sebelum tidur biasakan membersihkan diri
dengan berwudhu’ dan bersiwak (menggosok gigi). Meskipun cuma tidur
bukan berarti seenak udel saja. Tidurlah dengan pakaian yang pantas,
jangan pakaian yang menyiksa raga seperti ketat dan menyesakkan sehingga
mengganggu ketentraman tidur. Ada baiknya sebelum tidur untuk
membersihkan tempat tidur agar tidur terasa nyaman. Jangan sampai lupa
berdo’a dan berdzikir. Dengan berdoa’ dan berzikir Insya Allah terhindar
dari mimpi buruk.
Tidurlah dengan posisi tidur
miring ke kanan dan menghadap kiblat sebagaimana yang diajarkan nabi,
“Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari dan
Muslim). Sedangkan tidur bertumpu pada sisi kiri badan berbahaya bagi
kesehatan, karena dapat menghimpit posisi jantung akibatnya sirkulasi
darah ke otak terganggu. Tidur miring ke posisi kiri mengakibatkan
seseorang mengalami mimpi buruk (nightmares). Dan janganlah tidur
tertelungkup (tengkurap), Allah sangat murka dengan posisi tidur seperti
itu. Sedangkan tidur dengan posisi tertelentang bencana buat tulang
belakang. Hal tersebut dapat menekan atau menyesakkan tulang belakang.
Tidur
jangan kelewat malam, apalagi begadang mengerjakan hal-hal yang tidak
bermanfaat. “Bahwasanya Rasulullah sholallahu ‘allaihi wassalam membenci
tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak
bermanfaat) setelahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim). Tidak itu saja tidur
terlalu malam kurang berdampak buruk pada kesehatan. Dan disunnahkan
lagi agar tidur tidak berlawan dengan arah magnet bumi. Sehingga arus
magnet bumi mengalir tanpa gangguan. Dan posisi ini disenyalir membawa
positif bagi sistem syaraf.
Jika telah mengikuti
apa yang dikatakan Rasulullah, niscaya apa yang diharapkan dari tidur
berkualitas didapat dan kesehatan pun terjaga. Dan waktu subuh yang
penuh berkah pun tidak terlewatkan dengan percuma. (Annida/halalguide/medicalzone/asysyariah/ WanitaMuslimah)