*Tafakuri kesibukan kita, jangan sampai bahu-membahu dalam dosa yang membuat orang lalai kepada Allah, pastikan kesibukan kita jadi amal dan da'wah mengajak kepada Allah
*Sahabat, Semakin terpusat hati dan pikiran kita kepada Allah akan semakin tenang dan semakin dituntun menghadapi sesulit apapun hidup ini
*Sahabat, Allah tahu persis keadaan kita, lebih tahu dari diri kita sendiri. Semua cobaan hidup sudah diukur dengan sempurna , mak bersabarlah
*Sibuk MENSYUKURI nikmat yang ada akan lebih MEMBAHAGIAKAN dan mendatangkan KARUNIA lainnya, daripada sibuk dengan keinginan-keinginan.
*Banyak keinginan dan sedikit bersyukur hanya menambah sengsara, sedikit keinginan dan banyak bersyukur semakin bertambah karuniaNya
*Sahabatku, mari kita sempurnakan semua hal baik yang bisa kita lakukan, jangan setengah-setengah atau bermalas-malasan. Percayalah setiap kebaikan sekecil apapun yang kita lakukan dengan ikhlas pasti akan kembali kepada kita berlipat ganda. Demikian pula sekecil apapun lisan, pikiran dan hati pasti balasannya akan menimpa diri kita sendiri.
*Semakin bersih hati, semakin peka dan mampu membaca hikmah dari kejadian, sehingga semakin bijak dan tepat menyikapi persoalan. Sedangkan semakin kotor hati, semakin bebal dan sulit mendapatkan hikmah dari kejadian
*Kita akan sulit memiliki pikiran, tuturkata dan sikap yang TEPAT dan BERBOBOT sepanjang niat hati ini hanya sibuk ingin dinilai, dipuji, dikagumi dan dicintai manusia. Sahabat, hanya ketulusan sibuk karena Allah lah yang akan mendatangkan kekuatan pada lisan, pikiran dan sikap kita
*Suatu kaum atau seseorang yang hidupnya penuh kebencian dan permusuhan
tak akan pernah tenang, terhormat dan berjaya selain hina dan menderita.
*Jika kita memelihara kebencian dan dendam, maka seluruh waktu dan
pikiran yang kita miliki akan habis dan kita tidak akan pernah menjadi
orang yang produktif.
*Masalah paling besar bangsa ini bukanlah karena kurangnya tanah lapang, namun karena kurangnya hati-hati yang lapang
*Kekurangan orang lain adalah ladang pahala bagi kita untuk memaafkannya, mendoakannya, memperbaikinya, dan menjaga aibnya.
*Ketika kita merasa berjasa sedang orang lain merasa terhinakan, itu
pertanda kita tengah gagal. Sukses itu jugalewat kebersamaan.
*Bertekadlah bahwa hidup yang sekali-kalinya ini tidak akan pernah merampas hak kebahagiaan dan ketenangan orang lain.
*Bukan gelar atau jabatan yang membuat orang menjadi mulia. Jika kualitas pribadi buruk, semua itu hanyalah topeng tanpa wajah
*Karakter kepemimpinan itu adalah mempengaruhi. Saat ini kita butuh orang yang pandai mempengaruhi ke jalan kebaikan
*Mari kita bangun bangsa ini dengan fondasi kekuatan ruhiyah, sebab kekuatan ini memiliki sandaran yang teguh, kokoh dan kuat.
*Perubahan zaman akan menghancurkan kita kalau ilmu dan wawasan kita tidak berubah lebih cepat daripada perubahanitu.
*Ciri seorang pemimpin yang baik akan nampak dari kematangan pribadi,
buah karya, serta integrasi antara kata dengan perbuatannya.
*Seseorang tidak mendapatkan dari apa yang dia harapkan, tetapi akan mendapatkan dari apa yang dia kerjakan.
*Banyak hal yang bisa dilakukan dengan kecerdasan, tapi cerdas tanpa
hati nurani lebih berbahaya karena bisa membuat kejahatan yang lebih
dahsyat.
*Pastikanlah setiap perkataan harus melalui proses pertimbangan yang
matang. Jangan sampai tergelincir dengan mengatakan sesuatu dusta.
*Orang yang ikhlas tidak pernah terkecoh apalagi merindukan pujian.
Sebab ia yakin pujian hanyalah sangkaan orang kepada kita belum tentu
benar.
*Hakikat orang miskin bukanlah mereka yang tidak mempunyai harta dan
kekayaan, melainkan mereka yang tidak mempunyai iman dan ilmu.
*Jika orang lain takut tidak punya uang, maka orang yang dinaungi
hidayah takut kalau ia tidak mempunyai rasa jujur, rasa syukur dan jiwa
besar.
*Jika kita belum bisa membagikan harta, kalau kita tidak bisa membagikan kekayaan, maka bagikanlah contoh kebaikan.
*Kesombongan bukanlah saat kita senang memakai pakaian bagus, namun
kesombongan adalah tatkala kita meremehkan orang lain dan menolak
kebenaran.
*Termasuk diantara bakti kita kepada orang tua adalah bersungguh sungguh mendidik keturunan kita menjadi orang yang mulia.
*Alangkah jeleknya sifat orang yang suka mengeluh atas segala kondisi
yang dia alami. Dalam hatinya nampak tidak ada rasa syukur.
*Kita harus bersabar tidak hanya dalam kesempitan, tetapi juga dalam kelapangan.
*Barang siapa yang ingin dunia harus dengan ilmu, ingin akhirat harus dengan ilmu, ingin dunia dan akhirat harus dengan ilmu.
*Sungguh bahagia apabila setiap manusia saling berlomba melayani,membantu,menghor mati dan membahagiakan saudaranya.
*Jangan pernah menyuruh orang lain sebelum menyuruh diri sendiri, jangan
pernah melarang orang lain sebelum melarang diri sendiri.
*Kekuatan doa akan jauh lebih efektif ketika dibarengi dengan kegigihan diri untuk melakukan perbaikan sikap hidup.
*Seni yang paling baik dalam bersilaturahmi adalah banyak-banyak untuk mengingat dan mengakui kekurangan dan kesalahan sendiri.
*Waspadalah ketika ibadah sudah mulai malas dan maksiat mulai sering
dilakukan, karena itu adalah pertanda mulai memudarnya perhatian Allah
kepada kita.
*Pastikan kita sudah bersedekah hari ini, baik dengan materi, dengan ilmu, tenaga, atau minimal dengan senyuman yang tulus.
*Tidak pernah ada koreksi yang paling aman selain koreksi dari keluarga sendiri karena mereka adalah darah daging kita.
*Kemerdekaan hakiki adalah bila kita tidak diperbudak keinginan dipuji,
dihargai, dihormati, dibalas budi oleh orang lain. Kemerdekaan adalah
milik orang yang ikhlas.
*Diri ini akan sengsara bila selalu menginginkan orang lain menilai
lebih dari kenyataan, jadilah manusia merdeka yang berani tampil apa
adanya.
*Waspadalah terhadap barang mahal, bagus dan mewah, karena akan
memperbudak diri kita, takut rusak,hilang, minimal diperbudak ingin
pamer.
*Orang yang sibuk membangun topeng akan selalu dijajah topengnya
sendiri. Orang yang membangun pribadi tak gentar kehilangan topeng.
*Semakin banyak keinginan duniawi semakin mencuri pikiran, waktu tenaga
dan kebahagiaan kita padahal kebahagiaan dan kecukupan adalah milik
orang yang bersyukur.
*Semakin sedikit keinginan duniawi untuk kepuasan diri, semankin banyak
keinginan duniawi untuk beramal, niscaya semakin tenang dan mulia hidup
ini.
*Para pembohong akan dipenjara oleh kebohongannya sendiri, orang yang jujur akan menikmati kemerdekaan dalam hidupnya.
*Jujur kepada diri tak berharap orang lain menilai lebih dari kenyataan,
adalah kunci ketenangan diri. Jangan gadaikan diri dengan menipu diri.
*Dengan membiasakan diri hidup mewah, secara tidak langsung kita telah memancing kecemburuan orang lain.
*Bersikaplah ramah karena ia lebih memudahkan urusan. Tanpa keramahan setiap urusan akan terasa kaku dan menegangkan.
*Berhati hatilah jika kita zhalim kepada orang lain yang sedang berusaha
taat di jalan Allah, hal itu bisa mengundang kemurkaanNya.
*Jangan menyalahkan siapapun jika hidup kita terpuruk. Pada dasarnya,
semua itu terjadi karena kita zhalim terhadap nikmat Allah.
*Kekuatan seseorang untuk berhenti dari perilaku buruk yang diperbuatnya akan menjadi salah satu kunci sukses
*Sehalus-halusnya musibah adalah ketika kedekatan kita dengan Allah
perlahan-lahan tercabut. Dan itu biasanya ditandai dengan menurunnya
kualitas ibadah.
*Bila memiliki banyak harta, kita akan menjaga harta. Namun jika memiliki banyak ilmu, maka ilmu lah yang akan menjaga kita.
*Orang yang tidak punya ilmu seperti memasuki hutan belantara tetapi tidak membawa peta.
*Jagalah hati dari bersemainya bibit kesombongan dan kedengkian, sebab
jika bibit-bibit seperti itu tumbuh maka lambat laun hati kita akan
mati.
*Kalau hati kita bersih, tak ada waktu untuk berfikir licik, curang atau dengki sekalipun.
*Tidak ada penghinaan yang akan membuat kita sengsara jika kita jadikan
hal itu sebagai ladang amal untuk meningkatkan kemuliaan dengan
memaafkan dan sabar.
*Diantara yang membuat kita dihargai orang lain adalah karena Allah masih menutupi aib, keburukan dan kekurangan kita.
*Tidak akan pernah tentram rumah tangga yang tidak mengarahkan anggota
keluarganya untuk bersungguh-sungguh taat kepada Allah diukur dalam
memburu pertolongan Allah.