REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Presiden Austria Heinz Fischer mengecam
peredaran poster kampanye anti-Islam jelang pemilu. Ia merasa malu
dengan isi poster itu yang menyebut Austria lebih penting dari Islam.
"Integrasi
kelompok agama sangat penting bagi Austria. Yang lebih penting lagi,
negara ini telah mengakui Islam sebagai agama resmi," papar dia seperti
dikutip Catholic News Agency dan Kuwait News Agency (KUNA), Kamis (28/6).
Presiden
mengatakan Austria pada Sabtu dan Ahad mendatang, akan merayakan
peringatan 100 tahun pengakuan negara terhadap Islam. Melalui peringatan
itu, kata Presiden, pihaknya berusaha keras untuk menangkal segala
bentuk kampanye anti-Islam. Lalu, dia akan berupaya untuk meningkatkan
kesadaran kalangan muda akan pentingnya integrasi sosial.
Serupa
dengan negara Eropa lain, kelompok sayap kanan tumbuh pesat di Austria.
Berulang kali, mereka melakukan kampanye negatif terhadap Islam dan
muslim. Jelang pemilu, kampanye negatif kian intens dan terbuka.
Terdapat
sekitar 400 ribu muslim di Austria atau sekitar 4 persen dari 8 juta
jumlah total penduduk negara itu. Agama Islam secara resmi diakui di
Austria sejak 1912 dan menjadi agama kedua terbesar setelah Katholik.