REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Gramedia Pustaka Utama selaku
penerbit "5 Kota Paling Berpengaruh di Dunia", membakar ratusan buku
tersebut yang dianggap telah menghina Nabi Muhammad SAW oleh satu
organisasi masyarakat. Pembakaran buku dilakukan di halaman Bentara
Budaya, Kompleks Gramedia Pustaka Utama, Palmerah, Jakarta, Rabu (13/6).
pukul 14.10 Wib.
PT Gramedia Pustaka Utama sendiri sebelumnya telah menyampaikan permintaan maaf dan menarik buku itu dari peredaran. Pembakaran buku itu disaksikan oleh Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin dan tiga pengurus MUI lainnya. Hadir pula Dirut Gramedia Pustaka Utama, Wandi S Brata.
Sebelumnya, anggota Front Pembela Islam (FPI) Irwan Arsidi mempolisikan penerbit buku yang telah menerjemahkan, menerbitkan dan mengedarkan buku "5 Kota Paling Berpengaruh di Dunia". Buku tersebut dianggap telah menghina Nabi Muhammad SAW.
Habib Novel selaku Sekretaris FPI DKI Jakarta yang mendampingi pelapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polda Metro Jaya, Senin (11/6) mengatakan pada halaman ke-24 dalam buku tersebut, si pengarang menuliskan kata-kata yang
menjurus ke penghinaan terhadap Nabi Muhammad. Buku tersebut disadur ke dalam bahasa Indonesia oleh penerbit.
"Yang isinya itu menghina Nabi Muhammad seolah-olah Nabi Muhammad perompak, perampok dan melakukan serangkaian pembunuhan atas pemenangan Kota Madinah," katanya.
Padahal, kata dia, tulisan si pengarang itu sangat jauh menyimpang dari judul buku. Novel melanjutkan, tulisan mengenai sosok Nabi Muhammad SAW itu sangat jauh menyimpang dari fakta. Atas dasar itu, pihaknya melaporkan penerbit ke Polda Metro Jaya dalam laporan resmi bernomor TBL/1985/IV/2012/PMJ atas dugaan pasal 156 a, 157 (1), 484 (2) KUHP tentang penistaan agama.
PT Gramedia Pustaka Utama sendiri sebelumnya telah menyampaikan permintaan maaf dan menarik buku itu dari peredaran. Pembakaran buku itu disaksikan oleh Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin dan tiga pengurus MUI lainnya. Hadir pula Dirut Gramedia Pustaka Utama, Wandi S Brata.
Sebelumnya, anggota Front Pembela Islam (FPI) Irwan Arsidi mempolisikan penerbit buku yang telah menerjemahkan, menerbitkan dan mengedarkan buku "5 Kota Paling Berpengaruh di Dunia". Buku tersebut dianggap telah menghina Nabi Muhammad SAW.
Habib Novel selaku Sekretaris FPI DKI Jakarta yang mendampingi pelapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polda Metro Jaya, Senin (11/6) mengatakan pada halaman ke-24 dalam buku tersebut, si pengarang menuliskan kata-kata yang
menjurus ke penghinaan terhadap Nabi Muhammad. Buku tersebut disadur ke dalam bahasa Indonesia oleh penerbit.
"Yang isinya itu menghina Nabi Muhammad seolah-olah Nabi Muhammad perompak, perampok dan melakukan serangkaian pembunuhan atas pemenangan Kota Madinah," katanya.
Padahal, kata dia, tulisan si pengarang itu sangat jauh menyimpang dari judul buku. Novel melanjutkan, tulisan mengenai sosok Nabi Muhammad SAW itu sangat jauh menyimpang dari fakta. Atas dasar itu, pihaknya melaporkan penerbit ke Polda Metro Jaya dalam laporan resmi bernomor TBL/1985/IV/2012/PMJ atas dugaan pasal 156 a, 157 (1), 484 (2) KUHP tentang penistaan agama.
Redaktur: Endah Hapsari
Sumber: antara