Manusia diciptakan dengan sebaik-baik bentuk
penciptaan, namun kemuliaanya tergantung pada apakah dia bisa menjalankan tugas
dan peran yang telah digariskan Allah atau tidak. Bila tidak, maka dia akan
dimasukkan ke dalam neraka dengan egala kesengsaraannya. Allah swt. Berfirman,
“ Sungguh,Kami
telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya, kemudian Kami
kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya, kecuali orang-orang yang
beriman dan mengerjakan kebajikan; maka mereka akan mendapat pahala yang tiada
putus – putusnya.” (Qs. At-Tiin :
4-6)
1.
BERIBADAH
KEPADA ALLAH SWT.
Beribadah kepada Allah Swt.
Merupakan ugas pokok, bahkan satu-satunya tugas dalam kehidupan manusia
sehingga apapun yang dilakukan seharusnya dijalani dalam kerangka ibadah kepada
Allah Swt. Sebagaimana firman-Nya,
“
Aku tidak mencitakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah
kepada-Ku.” (Qs. Adz-Dzaariyaat:
56)
Agar segala yang kita lakukan
bisa dikategorikan ke dalam ibadah kepada Allah Swt., maka paling tidak ada
tiga criteria yang harus kita penuhi, yaitu niat yang ikhlas karena Allah Swt.,
lakukan segala sesuatu dengan cara yang benar, dan tujuannya adalah mengharap
ridha AllahSwt.
2.
KHALIFAH ALLAH
DI MUKA BUMI
Nilai-nilai dan segala ketentuan
yang berasal dari Allah Swt. Harus ditegakkan dalam kehidupan di dunia ini.
Untuk menegakkannya, maka manusia diamanahkan sebagai khalifah (wakil) Allah
dimuka bumi ini utuk menegakkan syariat-syariat-Nya. Allah Swt. Berfirman,
“
Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi.” (Qs. Al-Baqarah: 30)
Untuk bisa menjalankan fungsi
khalifah, maka manusia harus menegakkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan
serta menyiarkan kebaikan dan kemaslahatan. Allah Swt. Berfirman,
“
Whai Dawud! Sesungguhnya engkau Kami jadikan khalifah (penguasa) di bumi, maka
berilah keputusan (perkara) din antara manusia dengan adil dan janganlah engkau
mengikuti hawa nafsu, karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah. Sungguh,
orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena
mereka melupakan hari perhitungan.” (Qs.
Shaad: 26)
Untuk bisa memperoleh kehidupan
yang baik di dunia ini, salah satu yang menjadi penopang itamanya adalah
penegakkan hukum secara adil. Allah Swt. Berfirman,
“
Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya,
dan apabila kamu menetapkan hokum diantara manusia hendaknya kamu meneapkannya
dengan adil. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.” (Qs. An-Nisaa’: 58)
Keharusan berlaku adil tetap
ditegakkan meskipun kepada orang yang kita benci sehingga jangan sampai karena
kebencian kita kepadanya, keadilan yang semestinya merka nikmati tidak bisa
mereka peroleh. Allah Swt berfirman,
“
Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena
Allah, (ketika) menjadimsaksi secara adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap
suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena
(adil) it lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh,
Allah Mahateliti apa yang kamu
kerjakan.” (Qs. Al-Maa’idah: 8)
3.
MEMBANGUN
PERADABAN
Kehidupan dan martabat manusia
sangat berbeda dengan binatang. Binatang tidak memiliki peradaban sehingga
betapa rendah derajatnya. Adapun manusia, diciptakan oleh Allah Swt. Untuk
membangun dan menegakkan peradaban yang mulia, karena Allah Swt. Menetapkan
manusia sebagai pemakmur bumi ini. Allah Swt. Berfirman,
“
Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya.” (Qs. Huud: 61)
Untuk bisa membangun kehidipan
yang berdadab, ada lima fondasi masyarakat beradab yang harus dimiliki,
diantaranya sebagai berikut:
a.
Nilai-nilai
agama Islam yang dating dari Allah Swt.
b.
Akal yang
merupakan potensi besar untuk berfikir dan merenungkan segala sesuatu.
c.
Harta yang
harus dicari secara halal dan bukan menghalalkan segala cara.
d.
Kehormatan
manusia dengan akhlaknya yang mulia.
e.
Keturunan atau
nasab manusia yang harus jelas.
Sumber:
Ahmad Yani, Drs. H.. 160 MATERI DAKWAH PILIHAN. Jakarta: AL QALAM. 2006.